.jpg)
Dlm kitab Al-'Ulum Al-Fakhirah & As-Shafwah , dia berkata suatu riwayat dri Ghaylan, seorang Sahabat Syeikh Sirri As-Saqathi RA, dan berkata :
Syeikh Sirri mempunyai seorang murid wanita yg mempunyai anak yg sdg dititipkan kpd seorang guru. Akan tetapi guru itu menyuruh sang anak untuk bermain, namun malang ia harus jatuh dan tenggelam di sungai.
Si Guru pun mendatangi Syeikh Siiri dan menceritakan Ihwal yg tlh terjadi seraya meminta solusi agar ibunya mau menerima dgn Ikhlas. Akhirnya beliaupun berkata : "Mari kita datangi ibunya sambil berbincang ttg Ilmu Sabar & Ridho"
Sesampainya di sana dan trjdi perbincangan, si Ibu bertanya, "Wahai Ustadz, tujuan apakah yg kau bincangkan ini..!!??". Syeikh Sirri pun mengatakan bahwa anaknya tlh tenggelam di sungai.
Ibu pun berkata, "Anakku.. Anakku..!!??". Dan beliau
berkata, "Iya..!!". Ibu itu pun kmbl berkata, "Sungguh Tuhanku 'Azza wa Jalla tak akan melakukan itu..!!". Sehingga Syeikh Sirri pun kembali memperbincangkan ttg Kesabaran & Keridhoan.
Namun si Ibu berkata, "Mari kita menuju ke sana..!!". Dan mereka pun berangkat hingga akhirnya menuju ke tmpt tenggelamnya si anak.
Ibupun berkata, "Di sinikah kau tmpt dimana td kau katakan anakku tenggelam..!!", dijawab, "Iya..!!"
Dengan nada ya sedikit parau namun tetap dlm keyakinannya bahwa Alloh tak akan mematikan anaknya dgn begitu saja, ia berkata, "Wahai anakku, Muhammad..!!"
Dri dalam sungai terdengar, "Labbaik, Ya Ummahu", seraya menandakan anaknya msh hidup, hingga tercenganglah sang guru anak tsbt. Bhkn tak hanya itu, sang ibu pun turun ke sungai dan meraih tangan anaknya, dan mereka berdua lngsung kembali ke rumahnya.
{Jami'u Karamatil Auliya - An-Nabhani}